Friday, January 5, 2018

Baju Adat Lampung Wanita

Baju Adat Lampung Wanita

Pakaian Adat Lampung



Pakaian Adat Lampung adalah peninggalan budaya Lampung yang sangat khas dan memiliki nilai seni yang tinggi. Pakaian adat ini sering digunakan para pengantin sebagai simbol kebesaran budaya Lampung. Pakaian ini juga kadang digunakan dalam pertunjukan seni tari daerah Lampung, seperti tari sembah, tari bedana, dan lain sebagainya.

BAJU ADAT LAMPUNG WANITA

Baju pengantin wanita adat Lampung tidak begitu berbeda dengan pakaian lai-lakinya. Sesapuran, khitat akhir, sarung rumpai (tapis) juga terdapat pada baju pengantin wanita ini. Akan tetapi, pada wanita terdapat perlengkapan-perlengkapan lain yang menambah nilai filosofis dan estetis di antaranya selappai, bebe, katu tapis dewa sano. Selappi adalah baju tanpa lengan dengan tepi bagian bawah berhias rumbai ringgit, bebe adalah sulaman benang satin berbentuk bunga teratai yang mengambang, sedangkan katu tapis dewa sano adalah rumpai ringit juga jarak. Meski pakaian adat Lampung untuk wanita terkesan sederhana, akan tetapi ada cukup banyak aksesoris yang harus dikenakan. Diantaranya siger, seraja bulan, peneken, selapi siger, subang, kembang rambut, serta berbagai perhiasan leher dan dada.

1. Siger adalah mahkota emas khas yang dikenakan di kepala pengantin wanita. Mahkota ini melambangkan keagungan adat budaya Lampung. Siger memiliki 9 ruji, menandakan bahwa ada 9 sungai besar yang terdapat di Lampung, yaitu Way Semangka, Way Sekampung, Way Seputih, Way Sunkai. Way Abung Pareng, Waay Tulang Bawang, Way Kanan, dan Way Mesuji.

2. Seraja Bulan adalah mahkota kecil beruji 3 yang terletak di atas siger dengan jumlah sebanyak 5 buah. Aksesoris pakaian adat Lampung ini memiliki filosofi sebagai pengingat bahwa dahulu ada 5 kerajaan yang sempat berkuasa di Lampung, yaitu kerajaan ratu dibelalau, ratu dipunggung, ratu dipemangilan, dan ratu darah putih. Selain itu, seraja bulan juga bisa melambangkan 5 falsafah hidup masyarakat adat Lampung, diantaranya piil pesengiri (rasa harga diri), nemui nyimah (terbuka tangan), nengah nyappur (hidup bermasyarakat), juluk adek (bernama bergelar), dan sakai sembayan (gotong royong).

3. Subang adalah perhiasan yang digantungkan diujung daun telinga. Subang biasanya berbentuk menyerupai buah kenari dan terbuat dari bahan emas. pada subang terdapat beberapa kawat kuning bulat lonjong yang berfungsi sebagai sangkutan umbai-umbai.

4. Beberapa Perhiasan Leher dan Dada yang terdapat dalam pakaian adat Lampung antara lain kalung buah jukum, kalung ringit, dan kalung papanjajar. Kalung papanjajar adalah kalung dengan gantungan  3 lempengan siger kecilatau perahu yang menjadi simbol kehidupan baru bagi para pengantin, kalung ringit adalah kalung dengan aksesoris buah uang ringit, sedangkan kalung buah jukum adalah kalung berbentuk menyerupai buah jukum yang dirangkai sebagai simbolis agar mereka segera mendapat keturunan.

5. Perhiasan Pinggang dan Lengan berupa selempang pinang yang digantungkan menlintang dari bahu ke pinggang menyerupai bunga serta bulu serti sebuah ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru berwarna merah berhias kelopak bunga dari kuningan. perhiasan lengan berupa beragam jenis gelang seperti gelang burung, gelang kano, gelang bibit, dan gelang duri.

0 comments:

Post a Comment